pencarian

Jumat, 28 Mei 2010

fetilitas

Kunci Faktor yang mempengaruhi Fertilitas Anda
Fertility can be a complicated affair and there is certainly some individual variation. Kesuburan bisa menjadi urusan rumit dan ada pasti beberapa variasi individu. But there are 4 main factors that affect your ability to conceive and these are often the cause of the troubles women have when they are trying to get pregnant. Namun ada 4 faktor utama yang mempengaruhi kemampuan Anda untuk memahami dan ini sering menyebabkan wanita kesulitan saat mereka mencoba untuk hamil. They are: Mereka adalah:
Fertility Factor #1: Your Fertility History Faktor Fertilitas # 1: Sejarah Fertilitas Anda
Female fertility is a complex process and every woman is individual. kesuburan Wanita merupakan proses yang kompleks dan setiap wanita individu. Your fertility is affected by so many factors, for example, kesuburan Anda dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya,
• genetics, genetika,
• age, usia,
• diet, diet,
• lifestyle gaya hidup
• medical and contraceptive history medis dan kontrasepsi sejarah
• stress tegangan

All factors that are unique to you and you alone. Semua faktor-faktor yang unik untuk Anda dan Anda sendiri.
The first question you need to consider is, "have you been on the Birth Control Pill ("the Pill") or other form of hormonal contraception and if so, for how long? " Pertanyaan pertama yang perlu Anda pertimbangkan adalah, "kau berada di pil KB Keluarga Berencana (" pil KB ") atau bentuk lain dari kontrasepsi hormonal dan jika demikian, untuk berapa lama?"

The Pill contains artificial hormones which inhibit ovulation and make your body unfriendly to pregnancy. Pil KB berisi hormon buatan yang menghambat ovulasi dan membuat tubuh Anda tidak ramah untuk kehamilan. If pregnancy does occur whilst you are on the Pill, the hormones affect the womb lining so the embryo is aborted. Jika kehamilan tidak terjadi ketika Anda berada di pil KB, hormon-hormon mempengaruhi lapisan rahim sehingga embrio tersebut dibatalkan.
The Pill very successfully overrides your body's natural menstrual cycle and natural hormone production . Pil KB sangat berhasil mengabaikan siklus menstruasi alami tubuh Anda dan produksi hormon alami. You may be having regular (breakthrough) bleeds but these should not be confused with a natural normal menstrual cycle. Anda mungkin akan mengalami reguler (terobosan) berdarah tetapi tidak boleh bingung dengan siklus haid yang normal alami.

When you stop taking the Pill it can take your body some time (conservatively, anywhere from 3 to 12 months ) to cleanse itself of the remnants of the Pill and re-start normal natural hormone production and regular menstrual cycles again. Bila Anda berhenti minum pil KB dapat mengambil tubuh beberapa waktu (konservatif, di mana saja dari 3 hingga 12 bulan) untuk membersihkan diri dari sisa-sisa pil KB dan re-start produksi hormon alami dan siklus haid normal biasa lagi.

And the longer you've been on the Pill, the longer it may take to resume your natural, regular menstrual cycle. Dan semakin lama Anda sudah berada di pil KB, semakin lama mungkin diperlukan untuk melanjutkan alami Anda, siklus menstruasi yang teratur.
So if you have recenty come off the Pill expecting to fall pregnant immediately you are probably setting yourself up for disappointment. And really, who needs that kind of extra stress. Jadi jika Anda memiliki recenty datang dari pil KB berharap segera jatuh hamil Anda mungkin pengaturan diri untuk kecewa. Dan sungguh, yang membutuhkan semacam stres ekstra.
It is worthwhile to consider the advice of many natural fertility experts who recommend that you give yourself 3 -12 months grace free from the expectation of getting pregnant to allow your body to get in prime pre-conception condition . Hal ini berguna untuk mempertimbangkan saran dari banyak pakar kesuburan alam yang menyarankan Anda memberikan diri Anda sendiri 3 -12 bulan tenggang bebas dari harapan hamil untuk memungkinkan tubuh Anda untuk mendapatkan dalam kondisi pra-konsepsi utama.
If you are finding it hard to wait that long... Jika Anda kesulitan untuk menunggu selama itu ... the good news is, that your CAP contains a specific pre-conception section containing positive steps to speed up the cleansing / rebalancing process. kabar baiknya adalah, bahwa Anda CAP berisi bagian pra-konsepsi tertentu yang berisi langkah-langkah positif untuk mempercepat pembersihan / proses rebalancing.
The second question to ask yourself is "Do you experience painful periods, abnormal bleeding, very long or short cycles, endometriosis or other menstrual problems?" Pertanyaan kedua bertanya pada diri sendiri adalah "Apakah Anda mengalami masa yang menyakitkan, perdarahan yang tidak biasa, yang sangat panjang atau pendek siklus, endometriosis atau masalah menstruasi lainnya?"
If you're experiencing any of these symptoms, you should have them checked out as they may be an indicator of an underlying physical or hormonal imbalance. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, Anda harus memiliki mereka diperiksa karena mungkin menjadi indikator ketidakseimbangan fisik atau hormonal yang mendasari.
To conceive and carry a pregnancy to full term you need to be in the best shape you can from a fertility point of view. Untuk hamil dan membawa kehamilan untuk jangka penuh Anda perlu dalam bentuk terbaik yang dapat Anda dari sudut pandang kesuburan. Not all problems require major medical intervention. Tidak semua masalah memerlukan intervensi medis utama. Many hormonal imbalances (which often accounts for cycle irregularity) can be treated quite successfully through diet, and other natural alternatives eg, acupuncture, herbalism, naturopathy. Banyak ketidakseimbangan hormon (yang sering rekening untuk ketidakteraturan siklus) dapat diobati cukup berhasil melalui diet, dan alternatif alam lainnya misalnya, akupunktur, jamu, naturopati.

If everything seems OK with your Fertility History in this area, then there are three other factors that may affect how quickly you get pregnant. Jika segala sesuatu tampak OK dengan Sejarah Fertilitas Anda di daerah ini, maka ada tiga faktor lain yang mungkin mempengaruhi seberapa cepat Anda hamil.
Fertility Factor #2: Your partner's sperm Fertilitas Faktor # 2: sperma pasangan Anda

Is he shooting blanks or firing on all cylinders? Apakah dia menembak kosong atau pembakaran pada semua silinder? If you have been trying to conceive for a long time without success then it's worthwhile getting him checked out because up to 40% of infertility problems can be attributed to low sperm count. Jika Anda telah mencoba untuk hamil untuk waktu yang lama tanpa sukses maka itu membuat dia layak diperiksa karena sampai dengan 40% masalah ketidaksuburan dapat dikaitkan dengan jumlah sperma rendah.
Fertility Factor #3: Getting the sperm to the egg - fallopian tube health Fertilitas Faktor # 3: Mendapatkan sperma ke telur - kesehatan tuba falopi

Sometimes it's possible for a woman's cycle to be of normal length with no apparent sign that anything is amiss, and yet not get pregnant. Kadang-kadang mungkin untuk wanita siklus yang harus panjang normal, tidak ada tanda jelas bahwa segala sesuatu yang salah, namun tidak hamil.

One factor that may be worth considering is the fallopian tube health . Salah satu faktor yang mungkin patut dipertimbangkan adalah kesehatan tuba falopi.

The fallopian tubes are the pathways between the ovaries and the womb. Saluran fallopi adalah jalur antara indung telur dan rahim. The egg that is released during ovulation is released into the fallopian tube. Telur yang dilepaskan selama ovulasi dilepaskan ke dalam tabung falopi. Sperm must travel through the fallopian tube to meet the egg. Sperma harus berjalan melalui tuba falopi untuk bertemu dengan telur.

Fertilisation takes place in the fallopian tubes , then the fertilised egg travels down to the womb (uterus) before implantation. Fertilisasi terjadi di saluran telur, maka telur dibuahi perjalanan ke rahim (uterus) sebelum implantasi.

Blockages in the fallopian tubes may be a barrier to getting pregnant as well. Penyumbatan di saluran tuba bisa menjadi penghalang untuk hamil juga. If the sperm cannot meet the egg, conception cannot take place. Jika sperma tidak dapat bertemu sel telur, pembuahan tidak dapat berlangsung.
"What if everything is physically OK? "Bagaimana jika semua secara fisik OK?
How can I increase my chances of conception?" Bagaimana saya dapat meningkatkan kesempatan saya pembuahan? "
If your body checks out physically with no blockages or major menstrual disorders then conception success often comes down to Fertility Factor #4 - timing . Jika tubuh Anda cek secara fisik tanpa hambatan atau gangguan haid besar kemudian sukses konsepsi sering turun ke Fertilitas Faktor # 4 - waktu.
Fertility Factor #4: Timing Fertilitas Faktor # 4: Timing
Timing also plays an important part in your ability to get pregnant. Timing juga berperan penting dalam kemampuan Anda untuk hamil. And the good news is, with the right timing you can increase your chances of getting pregnant more quickly. Dan kabar baiknya adalah, dengan waktu yang tepat Anda dapat meningkatkan kemungkinan Anda hamil lebih cepat.
Your Conception Action Pack is uniquely tailored to your fertility cycle. Anda Konsepsi Action Pack secara unik disesuaikan dengan siklus kesuburan Anda. It tells you everything you need to know to pinpoint your most fertile time so you can time intercourse perfectly. Ini memberitahu Anda segala sesuatu yang perlu Anda ketahui untuk menentukan waktu yang paling subur Anda sehingga Anda dapat mengatur waktu bersetubuh dengan sempurna.

Wanita hamil kerap mengalami permasalahan yang membuat mereka menderita bahkan hampir putus asa. Berikut ini beberapa beberapa masalah yang biasa dialami wanita hamil beserta cara meredakannya yang coba kami bahas untuk anda.


1. Morning Sickness
Cobalah untuk membiasakan makan teratur dalam porsi ringan, dan hindari makanan yang banyak mengandung minyak dan lemak. Selalu sediakan biskuit cracker disebelah tempat tidur anda, agar anda bisa segera memakannya saat bangun tidur. Segera hubungi dokter jika morning sickness terus berlanjut lebih dari tiga bulan masa kehamilan atau menyebabkan berat badan anda turut secara drastis.
2. Kelelahan
Kadangkala perasaan lelah pada ibu hamil disebabkan oleh anemia, jika kondisi ini semakin memburuk, segera hubungi dokter anda. Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang jika memungkinkan.
3. Keram Kaki
Perlahan renggangkan panggal betis anda dengan memutar jempol kaki anda kearah betis.
4. Sembelit
Perbanyaklah minum air. Makan makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sereal. Jangan mengkonsumsi obat pencahar tanpa anjuran dokter terlebih dahulu.
5. Hemorrhoid
Hemorrhoid merupakan sakit yang dirasakan diadaerah anus, terutama saat mengejan. Untuk meredakannya, jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar. Hindari sembelit pada pencernaan anda. Setelah buang air besar, basuh dengan air dan bersihkan hingga bersih. Bilaslah dengan sabun beberapa kali dalam sehari jika perlu.
6. Sering Buang Air Kecil
Seiring dengan bertambahnya usia kandungan, anda akan lebih sering buang air air kecil. Hal ini terjadi karena adanya tekanan bayi pada saluran urin anda. Tidak ada cara yang bisa anda lakukan untuk mengurangi masalah ini. Hanya saja anda tak perlu khawatir, karena hal ini tidak berbahaya bagi anda dan janin.
7. Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat dibagian kaki atau paha. Istirahatkan kaki anda sesering mungkin. gerak-gerakan kaki anda jika anda harus berada pada posisi berdiri dalam waktu lama. Konsultasilah dengan dokter anda untuk mengetahui cara yang aman untuk meredakan dan mencegah varises.
8. Perasaan yang Sering Berubah-ubah (moody)
Pada masa kehamilan, hormon anda senantiasa beruba-ubah seperti roller coaster. Ditambah lagi perasaan bahwa hidup anda sedang mengalami satu perubahan besar. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Jika anda merasakan sangat sedih bahkan seolah hendak bunuh diri, bicarakan dengan dokter atau orang-orang terdekat anda tentang kegalauan anda.
9. Panas pada Lambung (Heartburn)
Makanlah secara teratur dengan porsi kecil. Hindari makan makanan yang pedas dan berlemak atau berminyak. Jangan langsung berbaring setelah makan. Konsulatasilah dengan dokter anda tentang penggunaan obat penetralisir asam lambung yang aman bagi anda.
10. Infeksi Jamur atau Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita hamil merupakan hal yang normal, namun sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter anda jika keputihan semakin parah dan berlebihan.
11. Gusi Berdarah
Sikat dan bersihkan gigi anda secara teratur, serta kunjungi dokter gigi anda untuk membersihkan gigi seperti biasa. Kehamilan bukan halangan bagi anda untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut anda ke dokter gigi. Hanya pastikan anda memberitahukan dokter anda bahwa anda sedang hamil, agar dokter anda bisa memberikan penanganan khusus yang aman bagi anda.
12. Hidung Tersumbat
Hidung mampet atau tersumbat pada wanita hamil biasanya terjadi akibat adanya perubahan tingkat hormon estrogen wanita. Bahkan bisa jadi anda juga akan mengalami pendarahan hidung (mimisan). Tak perlu khawatir, karena hal ini masih normal terjadi pada wanita hamil. Namun jika hal tersebut semakin mengganggu segera konsultasi dengan dokter anda untuk penanganannya.
13. Edema
Edema merukanan keluarnya keringat atau cairan tubuh lainnya melalui permukaan kulit. Berbaringlah dengan posisi bertumpu pada tubuh bagian samping kiri. Istirahatkan kaki anda dengan mengangkatnya ke atas sehingga darah akan mengalir lebih lancar dari kaki ke jantung anda. Jangan mengkonsumsi pil diuretik. Sebaiknya konsultasikan dokter anda terlebih dahulu bila anda bermaksud hendak mengurangi konsumsi garam untuk mengurangi keringat berlebih pada tubuh anda. Karena bagaimanapun tubuh membutuhkan garam untuk keseimbangan cairan tubuh, dan mengurangi konsumsi garam bukan merupakan cara terbaik untuk mengatasi keringat berlebih pada tubuh anda.
Perbanyak Makanan Bergizi Saat Hamil
Sabtu, 27 Desember 2008 - 10:56 wib
TEXT SIZE :


Foto: Corbis
BIBIR sumbing merupakan salah satu kelainan yang sering ditemui di masyarakat. Biasanya timbul sebagai cacat bawaan sejak lahir. Tentu saja, kondisi ini mengganggu proses mengisap dan menelan dan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan.

Bibir sumbing terjadi akibat gangguan dalam proses penyatuan bibir atas pada masa embrio awal. Derajat keparahan bibir sumbing dibedakan mulai ringan sampai berat.

Untuk bibir sumbing tergolong ringan ditunjukkan dengan tampak celah kecil di atas bibir atas dan tak terlihat jelas. Sementara sumbing yang berat dapat terjadi di kedua sisi bibir atas dan membentuk celah sampai ke lubang hidung dan langit-langit mulut.

Banyak penyebab yang memengaruhi bayi mengalami kelainan ini. Bibir sumbing disebabkan gangguan pada saat kehamilan trimester pertama. Masa ini disebut dengan masa organogenesis (pembentukan organ). Jika ada gangguan pada masa ini, maka bisa menimbulkan cacat pada anak.

"Di awal-awal kehamilan, sebagian wanita mengalami muntah-muntah. Sebaiknya tetap usahakan ibu hamil jangan sampai kekurangan nutrisi. Disarankan wanita memperbanyak konsumsi makanan bergizi," ucap Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi dari RS Telogorejo Dr Karsono Mertowidjojo.

Salah satu kandungan yang dianggap sebagai pemicu adalah cakupan seng. Bagi tubuh, seng sangat dibutuhkan enzim tubuh. Kendati tubuh hanya memerlukan sedikit, tapi jika kekurangan akan membahayakan. Sebagai contoh, makanan yang mengandung seng antara lain daging, sayur-sayuran, dan air.

Selain itu, bisa juga dipicu kekurangan gizi lainnya seperti vitamin B6 dan B Kompleks. Infeksi pada janin pada usia kehamilan muda juga memengaruhi seperti infeksi virus dan jamur. Berkaitan dengan pentingnya masa trimester pertama adalah masa-masa pembentukan organ jabang bayi. Bila asupan nutrisi berkurang, maka semakin parah pula pengaruhnya terhadap perkembangan bayi. Masih ada penyebab lain, yakni mengonsumsi obat-obatan, jamu, terutama yang mengandung kortikosteroid.

Kondisi psikologis ibu hamil tidak boleh diabaikan. Dr Karsono menyarankan, selama mengandung hindari tekanan psikologis berlebihan. "Hindari stres karena menyebabkan perkembangan janin tidak sempurna. Karena itu janin tumbuh baik dan normal. Selain itu, hindari stres," ungkap dia.

Berkaitan dengan jenis kelamin, penderita bibir sumbing lebih sering dialami bayi wanita. Sebab pembentukan janin perempuan lebih lambat pertumbuhannya. "Jadi kena kekurangan sedikit saja, bisa berakibat fatal kena (bibir sumbing) atau kelainan lain," sebutnya.

Sementara penanganan bibir sumbing dilakukan tindakan operasi. Kendati demikian, operasi juga disesuaikan dengan tingkat keparahan. Usia optimal untuk operasi bibir sumbing adalah 3 bulan. Karena koreksi pada bibir lebih dari usia tersebut, maka pengucapan huruf bibir sudah terlanjur salah. Akibatnya, pengucapan huruf bibir tetap menjadi kurang sempurna.

Untuk bibir sumbing langit-langit memiliki batasan usia maksimal, yakni pada usia dua tahun, kekurangan tersebut harus sudah ditutup. Pasalnya, anak aktif bicara usia 2 tahun dan sebelum masuk sekolah. Operasi yang dilakukan sesudah usia 2 tahun harus diikuti dengan tindakan speech teraphy.

Bila berlanjut sampai dewasa, maka sudah terlambat. Sebab akan memengaruhi suara bindengnya. Bila tidak, setelah operasi suara sengau pada saat bicara tetap terjadi. Sebab, anak sudah terbiasa melafalkan suara salah dan sudah ada mekanisme kompensasi memosisikan lidah pada posisi yang salah.

Hasrat untuk menikah dan bereproduksi adalah salah satu kekuatan pendorong terkuat di alam. Dorongan yang kuat dan sering obsesif ini dapat menimbulkan stres berat dan kebingungan dalam memilih secara bijak kapan dan apa yang harus dilakukan saat kehamilan tidak bisa terjadi.

Sebagai ‘aturan umum’ sederhana, pentingnya untuk mendapatkan bantuan medis bergantung pada 3 faktor:
1.
Usia wanita
Salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi fertilitas adalah usia si perempuan (Gambar 1). Fertilitas cukup stabil hingga seorang perempuan mencapai usia 35 tahun. Sesudah itu, terjadi penurunan fertilitas secara bertahap. Saat menginjak usia 40 tahun, fertilitas menurun drastis.

Oleh karena itu sangat penting bagi perempuan yang mendekati usia 35 tahun dan belum pernah hamil, untuk segera mencari perhatian medis. Hal tersebut menjadi mendesak bagi perempuan yang kian mendekati usia 40 tahun.



2. Lama waktu mencoba mengandung
Kedua, begitu Anda memutuskan untuk mendapatakan keturunan, Anda akan mudah merasa cemas jika Anda tidak berhasil mendapatkan kehamilan setelah satu bulan mencoba. Tetapi fakta menunjukkan, secara normal, perempuan sehat (di bawah 30 tahun) yang melakukan hubungan badan secara teratur, hanya memiliki peluang gagal 20 hingga 40 persen selama siklus tertentu.

Jadi, apa yang “salah” pada 60 hingga 80 persen sisanya yang gagal? Sering kali, tidak ada alasan medis, dan penyebabnya biasanya adalah karena kualitas sperma atau sel telur terlalu jelek untuk mencapai fertilisasi, atau fertilisasi terjadi tetapi embrio tidak bisa bertahan hidup setelah beberapa hari.

Kenyataannya, menurut data National Center for Health Statistics, AS (Gambar 2), peluang Anda untuk hamil sebenarnya cukup besar jika Anda melihatnya dalam rentang waktu satu tahun hubungan badan tanpa pelindung.
Usia Anda Peluang Anda untuk
hamil setelah tahun pertama
Di bawah 25 tahun 96%
25 – 34 86%
35 – 44 78%

Gambar 2


3. Masalah Medis
Jangan menunda untuk mendapatkan bantuan medis karena usia merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan fertilitas. Berikut adalah beberapa hal yang akan membantu Anda menentukan kapan diperlukan nasehat/saran medis dengan segera:
■ berusia lebih dari 35 tahun
■ tidak hamil/subur selama lebih dari 2 tahun
■ menstruasi yang tidak teratur
■ mengalami gangguan seksual
■ menjalani operasi abdominal (bagian perut) sebelumnya
■ lebih dari 6 siklus Clomiphene
■ lebih dari 4 siklus SO-AI
(Super Ovulation-Artifical Insemination [Super Ovulasi-Inseminasi Artifisial])

















Jika tidak ada masalah medis apa pun, perempuan berusia di bawah 30 tahun perlu berkonsultasi dengan ginekolog setelah menjalani masa 1 sampai 2 tahun hubungan badan tanpa pelindung. Tetapi mereka yang berusia antara 30 hingga 35 tahun harus mencari nasehat medis setelah enam hingga sembilan bulan. Urgensi ini meningkat pada perempuan 35 hingga 40 tahun jika mereka tidak kunjung hamil setelah enam bulan; sementara perempuan di atas 40 tahun harus mencari nasehat/saran medis setelah tiga bulan mencoba dan gagal.

Pada kebanyakan kasus, ginekolog Anda akan dapat melakukan upaya fertilitas pendahuluan dan menangani sebagian besar masalah. Jika Anda tidak dapat hamil meski sudah ditangani dokter selama enam hingga dua belas bulan, temuilah spesialis fertilitas [disebut pula spesialis RE (Reproductive Endocrine [Endokrin Reproduktif]), yakni ginekolog dengan keahlian ekstra di bidang manajemen fertilitas yang akan memandu Anda melalui aneka macam perawatan.

Anda perlu memahami proses berpikir dokter Anda sehingga keputusan yang benar dapat dibuat. Keputusan tersebut tidak hanya berdasarkan fakta ilmiah dan pengalaman klinis, tetapi juga mempertimbangkan pandangan dan kebutuhan Anda. Artinya, ANDA berpartisipasi aktif dalam perawatan itu dan membantu spesialis RE Anda merumuskan rencana yang logis untuk mendapatkan kehamilan.






CERMIN DUNIA KEBIDANAN
Jumat, 13 Maret 2009
makalah konsepsi
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar belakang
Manusia merupakan makhluk hidup berumah dua (diaseus) karena satu individu hanya mempunyai satu jenis kelamin. Manusia juga termasuk jenis vivipar yaitu makhluk hidup yang beranak. Laki-laki mempunyai testis yang tersimpan di dalam skrotum.Penyimpanan testis di dalam skrotum dimaksudkan untuk mengoptimumkan suhu spermatogenesis. Hal ini dikarenakan pada suhu yang tinggi akan menganggu spermatogenesis. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang terdiri dari jaringan epithelium dan jaringan ikat.Di dalam jaringan epithelium terdapat sel spermatogonium (calon sperma), sel sertoli (pemberi makan spermatozoa), dan sel leydig (menghasilkan testoteron).Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio pada dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n) yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerab makanan dan akan berkembang menjadi plasenta. Pada usia hari ke 4-5 setelah ferlitilasi blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Balastula kemudian berkembang menjadi grastula (punya lapisan ektodermis, mesodermis, dan endodermis). Selanjutnmya gastrula berkembang menjadi embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesilisasi, dan organogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal, klenjar kelamin. Endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran pencernaan, saluran pernapasan.
2.Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini di maksudkan untuk:
Mendefinisikan tentang konsepsi
Menjelaskan proses terjadinya konsepsi
Menjelaskan faktor-faktor konsepsi

BAB II
ISI

1.1.kromosom X dan Y
Perkembangan biologis antara laki – laki dan perempuan ditentukan sejak masa konsepsi. Janin perempuan mempunyai dua kromosom X dari setiap orang tua. Janin laki – laki mempunyai kromosom X dan Y, kromosoms X dari ibu dan kromosom Y dari ayah. Sejak tujuh minggu masa depan konsepsi, organ seksualitas laki – laki mulai terbentuk karena pengaruh hormon estrogen. Dan pada waktu yang sama organ seksual perempuan mulai terbentuk karena kurangnya testeteron, bukan karena adanya hormone esterogen.

1.1.1Pengertian Konsepsi

Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di penuhi :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum.
Konsepasi memiliki kemungkinan paling berhasil, jika hubungan seksual berlangsung tepat sebelum ovula. Sperma dapat hidup selama 3 – 4 hari didalam saluran genetalia wanita dan idealnya harus berada didalamtuba falopii saat ovulasi terjadi, karena ovum hanya bisa hidup selam 12 – 24 jam. Wanita dapat memprediksi ovulasi dengan memantau perubahan dalam tubuhnya. Misalnya, sekitar waktu ovulasi, serviks memendek, melunak dan sedikit berdilatasi. Salah satu indicator ovulasi yang paling kuat adalah status lender serviks yang menjadi transparan, licin, dan banyak ( Flynn, 1992 ). Lendir tersebut juga dapat direnggangkan, suatu materi yang disebut spinnbarkeit. Setelah ovulasi, lender kembali menjadi kental, lengket, dan jumlahnya menurun ( Norman, 1986 ). Tindakan lebih jauh yang dapat dilakukan wanita adalah mengobservasi suhu tubuh basalnya, yang meningkat sebesar 0,2 derajat celcius segera setelah ovulasi.
Sebelum sebuah sperma mampu mempenetrasi dan membuahi sebuah ovum, sperma harus menjalani sebuah proses yang disebut kapasitasi ( berlangsung kurang lebih 7 jam ). Pada proses ini membrane sperma menjadi rapuh ( fragile ) dan melepaskan enzim hidrolitik dari akrosom ( lapisan seperti helm yang menutupi kepala sperma ). Enzim ini ( hialuronidase dan proteinase ) harus mencerna korona radiata dan zona pelusida sebelum dapat mencapai membrane ovum. Walaupun banyak sperma terlibat dalam proses cerna ini, hanya satu sperma yang dibiarkan mempenetrasi ovum. Segera setelah satu sprema memasuki ovum, perubahan kimia terjadi. Perubahan kimia ini mula – mula mencegah sperma lain berfusi lebih jauh dengan membrane ovum dan pada akhirnya semua sperma yang tersisa dikeluar dari ovum.

Begitu sperma telah memasuki ovum, sperma sementara berada didalam sitoplasma perifer, sementara nucleus wanita menjadi matur dan jumlah kromosom wanita menurun dari 46 menjadi 23. Nucleus sperma menjadi membengkak dan saling mendekat sebagai pronukleus pria dan wanita saat terbentuk suatu “ kumparan “ diantara kedua nucleus tersebut membrane pronukleus kemudian rupture dan kromosom yang dibebaskan berkombinasi membentuk zigot. Pada waktu inilah fertilisasi ( pembuahan ) terjadi.

Waktu yang optimal untuk mulainya kehamilan adalah dalam 24 jam ovulasi. coitus ( hubungan seksual ) selama 24 jam sebelum ovulasi akan menyediakan spermatozoa pada tuba falopii yang siap menerima kedatangan ovum. Dengan demikian penting bagi wanita mencoba untuk mengerti bahwa ia mengetahui perkiraan hari ovulasinya.
Metode berikut dapat dipergunakan untuk menilai hari ovulasi :

a. Metode kalender

Pencatatan sebaiknya dilakukan terus dalam satu periode paling tidak 6 bulan, yang mencatat hari pertama setiap periode menstruasi ( hari ke 1 keduanya darah mentruasi ) dan dengan demikian menghitung waktu ovulasi selama 15 hari sebelum periode khusus tersebut. Pada cara ini diperkirakan hari – hari pada bulan berikutnya kapan wanita akan menstruasi dan dengan demikianjuga dapat diperkirakan hari – hari kapan wanita tersebut berovulasi. Apabila mensttruasinya tidak teratur, maka penghitungan demikian tidak mungkun dilakukan.

b. Metode suhu

Pelepasan progesterone telah menyebabkan peningkatan suhu tubuh sampai 0,5 derajat Celsius. Suhu tubuh tersebut akan sedikit turun tepat sebelum mulainya ovulasi dan kemudian meningkat segera setelah ovulasi. System ini memerlukan pencetatan suhu mulut segera pada setiap bangun tidur pagi. Peningkatan suhu tubuh tersebut harus menetap dalam 24 jam untuk membuktikan bahwa telah terjadi ovulasi. Pemakaian metode ini mungkin dapat keliru karena kenaikan suhu dapat menunjukan adanya infeksi dan penurunan suhu tubuh kadang – kadang terjaid akibat dari pemberian obat misalnya aspirin.

c.Perubahan lendir serviks

Peningkatan kadar estrogen tepat sebelum ovulasi menyebabkan peningkatan sekresi serviks maupun pengurangan kekentalan ( vikositas ) sekresi tersebut. Karena sekresi merupakan bagian dari sekresi vagina maka perubahan dapat dikenal oleh wanita yang diharapkan dapat mengerti. Walaupun demikian, akan memerlukan waktu 2 atau 3 bulan lagi pasangan yang sebelumnya belum pernah mengetahui maknanya untuk memperhatikan hal ini.









1.1.2. Sel mani ( Spermatozoa )
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti ( nucleus ), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor, yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor sperma kira – kira 10x bagian kepala. Jumlah sperma yang dikeluarkan sekali membuahi berjuta – juta sel mani yang keluar.

Secara embrional, spermatogonium berasal darisel primitive tubilus testis. Setelah bayi laki – laki lahir, jumlah spematogenium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada masa pubertas, dibawah pengaruh sel – sel interstisial leydig, sel – sel spermatogenium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis.
Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis ) :

a. Spermatogenium, membelah dua
b. Spermatosid pertama, membelah dua
c. Spermatosid kedua, membelah dua
d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e. Spermatozoon ( sperma )













1.1.3. Sel telur ( Ovum ) dan Oogenesis
OVUM

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genetalia ridge. Menurut umur wanita, jumlah oorganisme adalah :

a. Bayi baru : 750.000
b. Umur 6 – 15 tahun : 439.000
c. Umur 16 – 25 tahun : 159.000
d. Umur 35 – 45 tahun: 34.000
e. Masa menaupose : semua hilang.

Urutan pembuahan ovum ( oogenesis ) :

a. Oogonia
b. Oosit pertama ( Primary Oocyte )
c. Primary ovarian fillicel
d. Liquor folliculi
e. Pematangan pertama ovum
f. Pematangan kedua ovum pada waktu sperma mebuahi telur

OOGENESIS

1. Pada saat embrio, seorang wanita mempunyai 600.000 oogonium (calon ovum) yang kemudian membelah secara mitosis menjadi 7 juta oogonium pada saat embrio berusia 5 bulan, tetapi menurun menjadi 2 juta oogonium pada saat embrio tersebut neonatus.
2. Selang 6 bulan berikutnya terjadi meiosis I tahap I yang berhenti pada profase I. Pada usia 7 tahun terjadi lanjutan meiosis I (metafase I, anafase I, dan telofase I) yang menghasilkan 300.000-
400.000 oosit primer.
3. Pada masa pubertas terjadi meiosis I tahap II (profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II), dan bersamaan menjelang ovulasi akan dihasilkan oosit sekunder dan badan polar I, badan polar I kemudian mebelah menjadi 2 badan polar.
4. Selanjutnya oosit sekunder mengalami meiosis II yang berhenti pada metafase II sebelum ovulasi. Setelah ovulasi dan ada penetrasi sperma, maka meiosis II dilanjutkan yang menghasilkan
ootid dan badan polar II.
5. Ootid kemudian berdiferensiasi menjadi ovum pada saat menjelang pelburan inti sel sperma dan ovum. 3 badan polar menempel di ovum dan berdegenerasi.

PENGARUH HORMON DALAM OOGENESIS

1. Pada saat pascamenstruasi (dimana pegaruh`progesteron sudah tidak ada) hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin menyebabkan hipofisa menghasilkan FSH dan LH.
2. FSH menyebabkan folikel berkembang (dari folikel primer folikel sekunder folikel de graaf).
3. Folikel de graaf memfasilitasi ovulasi dengan produksi satu ovum. Terjadinya ovulasi juga diransang oleh LH pada hari ke-14 fase estrus.
4. Di sisi lain folikel de graaf juga menghasilkan estrogen yang menyebabkan penebalan endomentrium dan mempengaruhi hipofisa untuk menghentikan produksi FSH dan LH.
5. Folikel de graff yang telah mengeluarkan satu ovum (folikel kosong) akan membentuk korpus luteum (badan kuning) yangmampu menghasilkan progesteron.
6. Progesteron selanjutnya menghambat hipofisa memproduksi FSH dan LH yang menyebabkan ovulasi berikutnya dihambat untuk sementara. Di sisi lain progesteron juga menyebabkan munculnya fase luteal (hari ke-10 pasca ovulasi, endomentrium tebal, lembut, dan kaya akan pembuluh darah).
7. Jika ovulasi gagal korpus luteum dan endomentrium berdegenerasi yang menyebabkan pendarahan (menstruasi) pada hari ke-28 setelah ovulasi. Degerasi korpus luteum juga menyebabkan produksi progresteron tidak ada sehingga hipotalamus dapat memproduksi gonadotropin yang akan meransang mengulang siklus ovulasi tahap berikutnya




1.1.4. TAHAP PERKEMBANGAN EMBRIO

a. Tahap perkembangan janin minggu 1 – 4
Minggu pertama :
• Stadium 1 : seltelur yang dibuahi
• Stadium 2 : hari ke 2 – 3, pembentukan alur. Diferensiasi menjadi sel – sel luar dan dalam pembelahan sel pertama langsung beralih kestadium kedua buah sel sementara diangkut menjadi saluran telur.
• Stadium 3 : blastokista bebas menjadi senyawa sehingga jumlah sel menjadi 32 – 58 buah dimulai pembentukan rongga blastokista. Hari ke 4 – 5 blatokista bebas. Embrioblast dan trofoblast rongga blatokista dilanjutkan dengan nidasi yang berlangsung selama kurang lebih satu minggu.
Minggu kedua : Implantasi
• Stadium 4 : implantasi blatokista dan krucut implantasi dalam selpaut lendir rahim.
• Stadium 5 : masuknya blatokista kedalam selaput lendir sampai awal peredaran uteroplasenta.
Minggu ketiga : blatokista trilaminar
• Stadium 6 : pembentukan mesoderm ekstra embrional dan reorganisasi rongga – rongga embrional dan terbentuk garis sederhana.
• Stadium 7 : timbauan korda
• Stadium 8 : terusan aksial
• Stadium 9 : lipatan kepala mulai terbentuk, jantung mulai berdenyut dan jonjot – jonjot karion mulai terapung bebas dalam darah ibu.
Minggu keempat :
Perkembagan bentuk badan, mencakup stadium 10 – 13 pada awal minggu ke 4 jantung berdenyut, peredaran darah berfungsi, bumbung saraf menutup. Embrio melipatkan diri lepas dari kandung kuning telur.
• Diakhir minggu ke 4 gestasi, sel – sel embrio tumbuh dengan cepat tapi belum menyerupai manusia sesungguhnya.
• Perkembangan minggu ke 4 gestasi mencakup yang berikut :
- Panjang 0,75 – 1 mm ; berat 400 mg
- Pembentukan korda spinalis dan mulai menyatu digaris tengah back bant ( kepala menyentuh ekor ).
- Jantung mengalami rudimeter, tampak seperti gumpalan dipermukaan anterior.
- Gumpalan mirip lengan dan kaki
- Mata, telinga dan hidung mengalami rudimenten.
b. Tahap perkembangan janin minggu ke 5 – 8 : organogenesis• Satium 14 : miotom – miotom
Panjang 5 – 7 mm, usia 31 – 35 hari, alur lensa menenggelamkan kedalam cawan mata. Duktus endolimfatikus bertunas keluar dari gelembung telinga. Lengkung kepala dan lengkung temgkuk sangat menonjol.
• Stadium 15 : topografi pembuluh – pembuluh darah \Panjang 7 – 9 mm, usia 35 – 38 hari, ectoderm menutup diatas gelembung lensa. Tepek penghidu membenankan diri menjadi suatu alur kecil. Terbentuk tepek telingga.
• Stadium 16 : tonjolan – tonjolan wajah
Panjang 8 – 11 mm, usia 37 – 42 hari. Pada embrio yang tidak difiksasi sudah mengalami pigmentasi. Benjolan – benjolan telinga tampak jelas. Sinus serviklis menutup. Telapak tangan amat jelas, telapak kaki samara – samar.
• Stadium 17 : gelembung – gelembung telenfesalon.
• Stadium 18 – 19 : bentuk yang kuboid.
• Stadium 20 : tangan pada sikap pronasi. Kerangka tulang rawan dan susunan otot.
• Stadium 23 : histologi. Pengolahan bertahap pada kepala.
• Diakhir minggu ke 8 gestasi, organogenesis telah lengkap.
• Perkembangan pada minggu ke 8 gestasi mencekup yang berikut :
- Panjang 2,5 cm ; berat 20 gram
- Jantung mulai berdenyut disertai adanya katup dan septum.
- Gambaran wajah dapat dilihat.
- Ekstremitas terbentuk.
- Ekor mengalami retrogesi, abdomen kencang dan kantung gestasional kelaminnya.
• Minggu ke 12 :
- Panjang 7 – 9 cm
- Berat 45 gram
- Terjadi gerakan janin spontan.
- Reflek babinski positif.
- Pembentukan lempeng osifikasi.
- Jenis kelamin bisa dibedakan dari tampilan luar.
- Sekresi ginjal dapat dimulai : urin belum terdapat di cairan amnion.
- Denyut jantung dapat di dengar melalui doppler
• Minggu ke 16 :
Diakhir minggu keenam belas gestasi janin menelan cairan amniotonic dengan aktif.
- Gestasi mencakup :
o Panjang 10 -17 cm.
o Berat 55 – 120 gram
o Quickening
o Antibody mulai di produksi
o Rambut mulai terbentuk
o Mekonium terdapat di usus bagian atas
o Terbentuk lemak coklat
o Pola tidur dan aktifitas dapat dibedakan.
• Minggu ke 24 :
Ketika janin mencapai usia 24 minggu, atau beratnya mencapai 601 gram, mereka telah mencapai batas usia viabilitas jika kelahiran mereka ditangani di fasilitas pelayanan modern.
- Gestasi mencakup yang berikut :
o Panjang 28 – 36 cm
o Berat 550 gram
o Antybody pasif ditransfer dari ibu kejanin
o Terdapat ferniks kaseosa
o Mekonium terdapat direktum
o Produksi surfaktan mulai aktif
o Kelopak dan bulu mata sudah dapat dibedakan
o Kelopak mata sudah mulai terbuka dan pupil raktif.
c. Tahap perkembangan janin minggu ke 28 :
• Pembuluh darah retina rentan terhadap kerusakan akibat konsentrasi oksigen, ini menjadi pertimbangan penting pada saat merawat bayi dengan berat lahir rendah yang memerlukan oksigen.
• Perkembangan pada minggu ke 28 getasi mencakup yang berikut :
- Panjang 35 – 38 cm
- Berat 1200 gram
- Alfeolus paru matang
- Terbentuk surfaktan dicairan amnion
- Testis turun ( pada pria )
d. Tahap perkembangan janin minggu ke 32 :
• Diakhir minggu ke 32 gesatasi janin mulai menetapkan diri pada posisi lahir.
• Perkembangan pada minggu ke 32 gestasi mencakup yang berikut :
- Panjang 38 – 43 cm- Berat 1600 gram- Terdapat simpanan lemak subkutan
- Reflek moro aktif- Terbentuk cadangan zat besi
- Janin mulai peka terhadap suara – suara dari luar kandungan
- Kuku jari memenuhi ujung – ujung jari.
e. Tahap perkembangan janin minggu ke 36 :
• Diakhir minggu ke 36 janin berada pada posisi verteks atau kepala berada dibawah
• Perkembangan pada minggu ke 36 gestasi mencakup sebagai berikut :
- Panjang 42 – 49 cm- Berat 1900 – 2700 gram
- Terdapat simpanan glikogen, besi, karbohidrat dan kalsium- Simpanan lemaksubkutan meningkat- Lipatan plantar terbentuk 1 – 2- Laguno menghilang- Biasanya berada pada posisi verteks
f. Tahap perkembangan janin pada minggu ke 40 :
• Pada primipara, janin biasanya masuk kejalan lahir selama 2 minggu terakhir kehamilan yang membuat ibu merasa bahwa bayi siap lahir. Ini merupakan peringatan bahwa trimester ke 3 kehamilan sudah berakhir dan persalinan siap dimulai.
• Pada perkembangan minggu ke 40 gestasi mencakup yang berikut - Panjang 48 – 52 cm- Berat 3000 gram- Ginjal janin aktif- Verniks kaseosa terbentuk lengkap- Plantar mulai banyak


1.1.5. Faktor – Faktor yang mempengaruhi konsepsi :
1. Infertilitas pada wanita

Untuk menjadi hamil, wanita perlu memiliki siklus ovulasi yang teratur, ovumnya harus normal dan tidakboleh ada hambatan dalam jalur lintasan sperma atau amplantasi ovum yang sudah di buahi. Oleh karena itu, penyebeb infertilitas pada wanita, yang dapat disebabkan oleh faktor, psikologis, atau kombinasi keduanya, dapat dibagi menjadi masalah ovulasi atau hambatan atau abnormalitas dalam saluran reproduksi.

2. Masalah ovulasi

Karena ovulasi normal berlangsung dibawah kendali hormone, gangguan tertentu dalam system endokrin dapat mempengaruhi fertilisasi. Dengan menelusuri kembali peristiwa – peristiwa yang menyebabkan ovulasi, area – area yangn terkait dengan sistem endokrin menjadi jelas. Pertama hipotalamus perlu melepaskan faktor pelepasan gonadotropin yang bekerja pada kelenjar hipofisis, menyebabkan pelepasan FSH dan LH. FSH menstimulasi sebuah folikel menjadi matang dan menyebabkan produksi estrogen, sedangkan LH menstimulasi pelepasan ovum dan produksi progesterone. Produksi estrogen dan progesterone juga dipengaruhi oleh kadar prolaktine yang bersikulasi dari kelenjar hipofisis.
Masalah ovulasi dapat disebabkan oleh difungsi hipotalamus, kelenjar hipofisis, atau kelenjar tyroid ( karena peningkatan kadar prolaktin dapat disebabkan baik oleh masalah kelenjar hipofisis ataupun kelenjar tyroid ). Dari perspektif psikologi, terdapat juga suatu kolerasi antara hiperprolaktinemia dan tingginya tingkat stress ( diantara pasangan yangn mendatangi klinik infertilitas ), walaupun efek stress pada fertilisasi memerlukan penelitian lebih lanjut. Penyakit sistematik,yang meliputi DM, penyakit gagal ginjal yang mempengaruhi fungsi endokrin dapat juga menggangu siklus normal.
Walaupun fungsi hormone dapat berada dalam keadaan normal, gangguan pada ovarium dapat mempengaruhi ovulasi. Misalnya kista atau tumor ovarium, penyakit ovarium polikistis atau kerusakan ovarium akibat endomestiotis atau riwayat pembedahan dapat menggangu siklus ovarium sehingga mempengaruhi fertilitas.

BAB III
PENUTUP
a.Kesimpulan
Pengertian Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Begitu sperma telah memasuki ovum, sperma sementara berada didalam sitoplasma perifer, sementara nucleus wanita menjadi matur dan jumlah kromosom wanita menurun dari 46 menjadi 23. Nucleus sperma menjadi membengkak dan saling mendekat sebagai pronukleus pria dan wanita saat terbentuk suatu “ kumparan “ diantara kedua nucleus tersebut membrane pronukleus kemudian rupture dan kromosom yang dibebaskan berkombinasi membentuk zigot. Pada waktu inilah fertilisasi ( pembuahan ) terjadi.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi konsepsi :
1. Infertilitas pada wanita
Untuk menjadi hamil, wanita perlu memiliki siklus ovulasi yang teratur, ovumnya harus normal dan tidakboleh ada hambatan dalam jalur lintasan sperma atau amplantasi ovum yang sudah di buahi. Oleh karena itu, penyebeb infertilitas pada wanita, yang dapat disebabkan oleh faktor, psikologis, atau kombinasi keduanya, dapat dibagi menjadi masalah ovulasi atau hambatan atau abnormalitas dalam saluran reproduksi.
2. Masalah ovulasi
Karena ovulasi normal berlangsung dibawah kendali hormone, gangguan tertentu dalam system endokrin dapat mempengaruhi fertilisasi. Dengan menelusuri kembali peristiwa – peristiwa yang menyebabkan ovulasi, area – area yangn terkait dengan sistem endokrin menjadi jelas. Pertama hipotalamus perlu melepaskan faktor pelepasan gonadotropin yang bekerja pada kelenjar hipofisis, menyebabkan pelepasan FSH dan LH. FSH menstimulasi sebuah folikel menjadi matang dan menyebabkan produksi estrogen, sedangkan LH menstimulasi pelepasan ovum dan produksi progesterone. Produksi estrogen dan progesterone juga dipengaruhi oleh kadar prolaktine yang bersikulasi dari kelenjar hipofisis.

B. Saran

Dengan mengetahui pengertian dari konsepsi kita bisa mengetahui dengan jelas kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa konsepsi.Dengan mengetahui dasar konsepsi dan mengetahui cara-cara pencegahan konsepsi kita bisa lebih memahami apa saja yang berhubungan dengan peristiwa konsepsi.Sehingga pengetahuan yang kita miliki bisa di manfaatkan dengan bijak.
Sekali lagi dengan senang hati,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan makalah ini.






















DAFTAR PUSTAKA

1. Varney, Helen :EGC,2006. Asuhan Kebidanan.Jakarta.
2. Mochtar, Rustam :EGC,1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta.
3. Wikhajosastro, Hanifa :2005.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.IlmuKebidanan. Jakarta.
4.Wikhajosastro, Hanifa :2005.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Ilmu Kandungan. Jakarta.
Diposkan oleh KULIAH BIDAN di 02:20


SISTEM REPRODUKSI WANITA


Sistem reproduksi wanita terdiri dari:

1.Mengenal Organ Kelamin Luar


Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :

1.berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita
2.pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.


Organ Kelamin Luar pada wanita meliputi :

1.Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak);
setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
2.Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
3.Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
4.Klitoris;Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka.
5.Perineum;Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu
jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
6.Himen (selaput Dara)
Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi,
karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.


2.Organ Kelamln Dalam

DALAM keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti
buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di
belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus),
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim)
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali
panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan,
dinding otonya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar
melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan spema
masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
Seviks biasanyanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi
(pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit
sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
bayi bisa melewatinya.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap
bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal.
tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.


Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita

A. menstruasi

MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak.
Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung pada berbagai faktor,
termasuk kesehatan wanita,dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun,
sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini juga yang menandai akhir dari masa-masa
kehamilan seorang wanita. siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita
selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal,
termasuk kesehatan fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.


Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu :


1.Fase folikuler

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi)
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel
yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar
tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2.Fase ovulatoir

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini
dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam
waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan
ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat
ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz,
yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3.Fase luteal

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar
14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah
kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan sejumlah besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat
selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru
dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus
yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
(human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin
bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan
didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.


Sindroma Premenstruasi

SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya
kadar estrogen dan progesteron yang terjadi
selama siklus menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat
menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan
jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak
diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial,
budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada
sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan
pada wanita berusia 20-40 tahun.
Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita
dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi
mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang
menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :

Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara
terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,
pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau
tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah
dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan
muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya
jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan:
Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung,
cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut,
sulit berkonsentrasi, pelupa.

Mentruasi Adalah Normal

Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat
manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa
menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.
Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologik yang dialami
oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah
yang tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi
waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim
akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya
pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan
yang terjadi bukan berasal dari vagina, dan darah yang
dikeluarkan adalah darah normal.


Nyeri menstruasi

Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak
pertama kali menstruasi (menarche). Biasanya tak ada
hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang
berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke
pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta
nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit,
Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan
dengan kandungan, nyeri menstruasi luar biasa yang disebut
dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan
adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan
saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher
rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini
sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu
kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula
mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.
Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak
ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan
fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi
fungsinya yang terganggu.


B. KEHAMILAN

KEHAMILAN akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan
sebulan sekali oleh wanita yang masih dalam usia subur dibuahi
oleh sperma yang dikeluarkan laki laki. Secara normal,
pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui
hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi
di dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.


MASA SUBUR

Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah
matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang
wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa
subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari
maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi
dicatat selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus
menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan
khusus.


PROSES TERJADINYA KEHAMILAN

Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi),
di mana sel telur yang matang setelah ovulasi berada di tuba
falopii dibuahi oleh sperma, yang kemudian disebut zigot.
kemudian terjadilah pembelahan zigot menjadi 2, 4, 8 dan
seterusnya, sehingga ukurannya semakin besar, sambil berjalan
dari tuba ke rongga rahim, yang memakan waktu sekitar 6 hari.
Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel pada
dinding rahim (proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah
dapat dikatakan terjadi kehamilan.
Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-
perubahan hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat
adalah HCG, yang keluardi air kemih dan dideteksi sebagai tes
kehamilan yang umum digunakan saat ini.


Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil

Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-
30 tahun karena pada usia ini seorang wanita telah siap baik
secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena saat ini
pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa
secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga
wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.
Perubahan pada wanita hamil
Pada dasarnya wanita hamil adalah orang yang sehat, tetapi
memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bisa
mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental,
walaupun bisa berbeda pada tiap wanita dan pada tiap kehamilan
(anak pertama dapat berbeda dengan anak kedua). Akibat
perubahan sistem hormonal bisa terjadi rasa mual, lalu muntah,
pusing yang biasanya pada usia kehamilan awal, ini bisa diatasi
dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari
makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali
juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah
tertentu misalnya payudara, leher dan wajah. Gejala ini tidak
perlu penanganan khusus karena akan menghilang sendiri
setelah melahirkan nanti.

Yang Harus dilakukan selama Hamil

Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter
minimal dilakukan sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya
kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu dideteksi
setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar
haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim
dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung
janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya
perdarahan, pembengkakan tungkai berlebihan.
Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah maupun
komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat
dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu
dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan
payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang
air kecil yang sering akan dialami pada trimester pertama dan
Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing. Buang air
besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak,
makanan cukup serta dan olah raga teratur.


YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DIWASPADAI

1.Ketuban Pecak Sebelum Waktunya

KETUBAN Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah
pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau
lebih sebelum terjadinya kontraksi.
Dulu jika terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk
segera melahirkan bayi guna mencegah infeksi yang bisa terjadi
pada bayi maupun ibunya. Tetapi pendekatan ini sudah tidak
perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi
dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan, dalam 1 kali
pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa membantu dokter
dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan
pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil contoh cairan
ketuban dari vagina.
Jika hasil analisa cairan ketuban menunjukkan bahwa paru-
paru bayi sudah cukup matang, maka dilakukan induksi
persalinan (tindakan untuk memulai proses persalinan) dan bayi
dilahirkan. Jika paru-paru bayi belum matang, persalinan ditunda
sampai paru-paru bayi matang.
Pada 50% kasus, persalinan bisa ditunda hanya dengan
melakukan tirah baringan mendapatkan cairan infus; beberapa
kasus lainnya memerlukan obatyang bisa mencegah kontraksi rahim
(misalnya magnesium sulfatyang diberikan melalui infus
suntikan atau tablet terbutalin dan kadang diberikan ritodrin
meialui infus). Ibu dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah
baring, tetapi masih diperbolehkan ke kamar mandi. Suhu tubuh
dan denyut nadinya diukur 2 kali/hari. Peningkatan suhu tubuh
bisa merupakan pertanda terjadinya infeksi.

2.Persalinan Prematur

PERSALINAN prematur adalah persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya
persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42
minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses
normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan
tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak
diketahui secara pasti.

Faktor resiko terjadinya persalinan prematur :

a. Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu.
b. Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3).
c. Pernah mengalami aborsi.
d. Memiliki serviks yang abnormal.
e. Memiliki rahim yang abnormal.
f. Menjalani pembedahan perut pada saat hamil.
g. Menderita infeksi berat pada saat hamil.
h. Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga.
i. Berat badan kurang dari 50 kg.
j. Pernah memakai DES(dietilstilbestrol).
k. Merokok sigaret atau makakai kokain .
l. Tidak memeriksakan kehamilan.

3.Kehamilan Post-Matux & Postmaturitas

KEHAMILAN post-matur adalah persalinan yang berlangsung
sampai lebih dari 42 minggu. Postmaturitas adalah suatu
sindroma di mana plasenta mulai berhenti berfungsi secara
normal pada kehamilan post-matur dan hal ini membahayakan
janin. Menentukan apakah kehamilan telah Iewatdari42 minggu
tidak selalu mudah, karena saat terjadinya pembuhan tidak
selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat pembuahan
tidak dapat ditentukan karena siklus menstruasi yang tidak
teratur.
Pada awal kehamilan bisa dilakukan pemeriksaan USG
untuk membantu menentukan usia kehamilan. Pemeriksaan USG
berikutnya dilakukan ^ebelum usia kehamilan mencapai 32
minggu (antara 18-22 minggu) untukmengukur diameter kepala
janin; hal ini bisa membantu memastikan usia kehamilan.
Jika kehamilan berlangsung sampai lebih dari 42 minggu
dari hari pertama menstruasi terakhir, dilakukan pemeriksaan
untuk mengetahui tanda-tanda postmaturitas pada ibu dan janin,
yaitu penciutan rahim dan berkurangnya gerakan janinPemeriksaan
bisa dimulai pada usia kehamilan 41 minggu, untuk
menilai gerakan dan denyut jantung janin serta jumlah cairan
ketuban (yang menurun secara drastis pada kehamilan post-
matur). Untuk memperkuat diagnosis postmaturitas, bisa
dilakukan amniosentesis (pengambilan dan analisa cairan
ketuban).
Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban
yang berwarna kehijauan yang berasal dari mekonium (tinja
fetus yang pertama); hal ini menunjukkan keadaan gawat janin.
Selama hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda
postmaturitas, maka kehamilan post-matur masih mungkin
dilanjutkan. Tetapi jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
tanda-tanda postmaturitas, maka segera dilakukan induksi
persalinan dan bayi dilahirkan. Jika serviks belum dapat dilalui
janin, maka dilakukan operasi sesar.


4.Tidak Adanya Kemajuan Dalam Persalinan

SETIAP jam seharusnya serviks membuka minimal selebar
1 cm dan kepala janin seharusnya turun ke dalam rongga
panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal tersebut tidak terjadi,
mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan perlu
dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.
Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju,
maka diberikan oksitosin melalui infus untuk merangsang
kontraksi rahim yang lebih kuat. Jika setelah pemberian oksitosin
persalinan tidak juga maju, maka dilakukan operasi sesar.


5.Kelainan Posisi Janin

Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah
arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin adalah
bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi yang paling sering
ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung
ibu dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu
menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada. Jika janin
tidak berada dalam posisi atau letak tersebut, maka persalinan
bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak dapat dilakukan
melalui vagina.


6.Kekamilan Kembar

KEHAMILAN kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG
atau dengan pemantau elektronik (dimana akan terdengar 2
denyut jantung berbeda). Kembar menyebabkan rahim sangat
teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung untuk mulai
mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang
matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara
prematur dan kecil.
Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan,
sehingga persalinan bisa menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah
lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya
plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua cenderung
mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko
mengalami kelainan dan kematian yang lebih tinggi, Kadang
setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat
berkontraksi dengan baik sehingga ibu bisa mengalami
perdarahan.


7.Distosia Bahu

DISTOSIA bahu adalah suatu komplikasi yang jarang
terjadi, dimana pada letak kepala, salah satu bahu bayi
tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan lahir.
Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan
bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan
tersebut gagal, kadang bayi dapat didorong kembali ke dalam
vagina dan dilahirkan melalui operasi sesar.


8.Prolapsus Korda Umbilikalis

PROLAPSUS korda umbilikalis adalah keadaan dimana
korda umbilikal(taii pusar) mendahului bayi, yaitu kefuardari
jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan
lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi
terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata
atau tersembunyi.
Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah
dan tali pusar menonjol ke dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir.
Prolapsus yang nyata biasanya terjadi jika bayi berada
dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak kepala),
terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika
janin belum turun ke panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya
cedera pada janin akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka
segera dilakukan persalinan, biasanya melalui operasi sesar.
Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap utuh
dan tali pusar berada di depan janin atau terperangkap di depan
bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut
jantung janin yang abnormal. Prolapsus tersembunyi bisa diatasi
dengan cara merubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin
untuk menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang perlu
dilakukan operasi sesar.


9.Pendarahan Rahim

PENDARAHAN hebat dari rahim setelah persalinan
merupakan masalah yang serius. Biasanya selama persalinan
ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Ketika plasenta lepas
dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim
membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka
mengalami pemulihan lengkap.
Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi
atau jika sejumlah kecil plasenta tertinggal di dalam rahim
sehingg rahim tidak dapat berkontraksi, maka darah yang hilang
akan lebih banyak. Robekan pada vagina atau serviks juga bisa
menyebabkan perdarahan hebat.


C. MENOPAUSE

MENOPAUSE adalah berhentinya secara fisiologis siklus
menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia
perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause
alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat
menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang
disebut sebagai perubahan kehidupan.
Sekitar 80 persen wanita mulai melompat-lompat
menstruasinya. Harsya sekitar 10 persen wanita
berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus
yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang
melibatkan lebih dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka
mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara
dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-
tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat
dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai
ketika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi.
Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima
atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan
sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir
usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi
lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur
puncak, yang berlangsung setama kira-kira dua puluh tahun
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi.
Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh
delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian
telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar
mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua
wanita mengalami siklus tidak teratur.

Perubahan Hormon

Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen
perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkatdi masa
pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari
satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum
menopause estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang
wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh
wanita mulai. menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang
berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung
telur maupun dalam lemak tubuh.
Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama
pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause
dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita)
mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur
pra-menopause Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar
mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum
terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron
dan ini. merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan
wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-
hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu
peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada
kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam
kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir
semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen
(seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk
mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan
vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun
progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan
kolagen yang sehat pada kulit.


Penyebab Menopouse

Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan
rokok.
Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis
yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan
hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa
pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi
aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran
pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi
(pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus
menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak
akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan
menopause.


Gejala Menopause

Gejala-gejala menopause disebabkan oleh perubahan
kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen
atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa
wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang
lain mengalami gejala yang sifatnya ringan sampai
berat.Hal ini adalah normal.berkurangnya kadar estrogen
secara bertahap menyebabkan Berkuragnya kadar estrogen perlahan
menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon terapi pada
beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara
tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini
sering terjadi jika menopouse disebabkan oleh pengangkatan
ovarium


Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada Pada Wanita
menopouse adalah :

1.Hot flashes terjadi akibat Penin9katn aliran darah di dalam
pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggunq Kulit
menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan
Hot flashes dialami oleh Sekitar 75% Wanita menopause.
Kebanyakan hot flashes dialami Selama lebih dari 1 tahun
dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit
2.Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada
dinding vagina sehingga ketika melakukan seksual terasa nyeri
3.Gejala psikis dan emosional(kelelahan, mudah tersinggung,
susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya
kadar estrogen.Berkeringat pada malam hari menyebabkan
gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan
semakin mudah tersinggung.
4.Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
5.Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser)
6.Peradangan kandung kemih atau vagina
7.Osteoporosis (pengeroposantulang).

Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang kurus,merokok,
mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, mengkonsumsi kortikostoid,memiliki asupan
kalsium yang rendah, jarang berolah raga.

from : geogle srech

Tidak ada komentar: