pencarian

Selasa, 20 Desember 2011

tulisan lafadz arab

Tulisan Arab

Berikut ini beberapa contoh tulisan Arab yang dapat dicopy-Paste untuk status FaceBook :

( Assalamu 'alaikum Wr. Wb ) السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
( Wa 'alaikum salam Wr. Wb ) وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
( Wassalamu 'alaikum Wr. Wb)  وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmanirrahim)
اَهْلاًوَسَهْلاً (ahlan wa sahlan )
اَللّهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar )
اَلْحَمْدُلِلّهِ (Alhamdulillah) اَللّهُ (Allah) آمِّينَ (amin)
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ (Astaghfirullah)
 بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ ( Do'a untuk Pengantin )
حَلاَلً (halal) حَرَمً (haram)
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ (innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun)
اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ (insya Allah)
جَزَاكَ اللّهُ (jazakallah)
جَزَاكِ اللّهُ (jazakillah)
جَزَاكُمُ اللّهُ (jazakumullah)
لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ(laa haula wa laa quwwata illa billah)
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ (laa ilaaha illallah)
مَاشَآءَاللّهُ (masya Allah)
 سُبْحَانَ اللّهُ (subhanallah)
 اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ (lafadz takbiran)
 تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ (taqabalallahu minna wa minkum)
تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ (taqabal ya kariim)
وَ اِيَّكُمْ (wa iyyakum)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ (penutup ceramah)
|
sumber : http://heniputra.com/search/lafadz-tulisan-arab-astaghfirullahaladzim/

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), penanggulangan dan pengobatannya

Seperti pada artikel sebelumnya yang sudah membahas pengertian dan gejala ISPA secara general, kali ini mari kita ketahui bersama bagaimana ISPA dapat diobati dan ditanggulangi bahkan untuk dicegah sekalipun.
Untuk perawatan ISPA dirumah ada beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.


  • Mengatasi panas (demam)

    Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
  • Mengatasi batuk

    Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis 1/2 sendok teh dicampur dengan kecap atau madu 1/2 sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
  • Pemberian makanan

    Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
  • Pemberian minuman

    Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
  • Lain-lain

    Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang

Pengobatan pada ISPA

  • Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik melalui jalur infus , di beri oksigen dan sebagainya.
  • Pneumonia: diberi obat antibiotik melaui mulut. Pilihan obatnya Kotrimoksasol, jika terjadi alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin, Ampisilin.
  • Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan.
    Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik selama 10 hari.

Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :

  • Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
  • Immunisasi.
  • Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
  • Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Pemberantasan ISPA yang dilakukan adalah :

  • Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.
  • Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
  • Immunisasi
Sedangkan kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader kesehatan adalah diharapkan dapat membedakan kasus pneumonia (pneumonia berat dan pneumonia tidak berat) dari kasus-kasus bukan pneumonia sehingga dapat :
  1. Memberikan penjelasan dan komunikasi perihal penyakit batuk pilek biasa (bukan pneumonia) serta penyakit pneumonia kepada ibu-ibu serta perihal tindakan yang perlu dilakukan oleh ibu yang anaknya menderita penyakit.
  2. Memberikan pengobatan sederhana untuk kasus-kasus batuk pilek (bukan pneumonia) dengan tablet parasetamol dan obat batuk tradisional obat batuk putih.
  3. Merujuk kasus pneumonia berat ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.
  4. Atas pertimbangan dokter Puskesmas maka bagi kader-kader di daerah-daerah yang terpencil (atau bila cakupan layanan Puskesmas tidak menjangkau daerah tersebut) dapat diberi wewenang mengobati kasus-kasus pneumonia (tidak berat) dengan antibiotik kontrimoksasol.
  5. Mencatat kasus yang ditolong dan dirujuk


sumber : http://www.benih.net/lifestyle/gaya-hidup/ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akut-penanggulangan-dan-pengobatannya.html

Rekreasi Jogja

Share with them...
Banyaknya aktivitas di AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH madiun tidak menyurutkan kebersamaan diantara mereka,, walaupun latar belakang kegiatan yang berbeda tidak pula membuat mahasiswi akbid muhammadiyah madiun harus terpecah belah, contohnya semester V (lima) ini,,, Ada beberapa yang masih aktif dsi bidang seni dan organisasi seperti BEM yang akan serah terima jabatan selain itu ekstra atau ikut rumah sakit bersalin yang rela ditinggalkan sejenak...setelah penat dengan banyak kegiatan akademik dan setumpuk rutinitas kemanusiaan... setelah UTS (Ujian Tengah Semester) berakhir sebelum UHAP KB .... Jogja menjadi tempat tujuan kami.... dengan komando sendiri kami berangkat pagi buta jam 03.00 tepat nya start dari depan kampus.. menuju jogja...jadwal pertama kita makan pagi di sebuah restoran d jogja ,, situasinya beginilah,,, menunggu makanan (prasmanan euy) dari pada nglamun ya narsis dulu.. narsisme wajib katanya...
 Lanjut kebeberapa tempat yang dikunjungi : PARIS bin Parangtritis kami berfoto RIA disana walhasil kulit eksotis kami dapatkan,, dilihat juga oleh beberapa bapak-bapak penjajak kacamata murah sembari menyapa beberapa penunggang kuda..
panas terik saat itu membuat kami dehidrasi tingkat tinggi berlomba-lomba mencuci kaki dengan uang Rp.1000 rupiah..Air kelapa Muda sudah menunggu para penjajak tenda-tenda di tepian pantai sana...perjalanan tidak hanya disitu saja... kita lanjut makan di pantai depok tidak banyak yang bisa diabadikan melaikan pesisir damai di kawal dengan semerbak aroma khas ikan laut..dengan semangat kami lanjutkan perjalanan..selanjutnya kerajinan perak,,, tidak hanya itu wisata belanja bringharjo dan malioboro sudah menanti kita.....bapak" tukang becak seperti menerapkan interpreneur dengan luwes meawarkan jasanya...hati-hati dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan karna salah dengar jadinya salah arah dan barang belanjaan tidak didapat... suasana 1 becak dengan 3 penumpang coba tebak aku yang mana???
 
 
 Foto dengan teman-teman di parang tritis :)

 coba siapa yang paling kurus???
hmmmmm
mondar-mandir kesana-kemari akhirnya cari di malioboro..sampai waktu ditentukanpun tiba..bersenang-senang di jogja harus berhenti sejenak.. Liburan berakhir Ujian TAhap menanti kami,, hanya sejenak tapi berkesan semangat pagi buat para penyelamat ibunda dan ananda di dunia
semangat pagi semoga untuk kita semua... take easy
tomodachi wa ganbatte kudasai...

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARULAHIR

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BAYI NY.”A” USIA 1 JAM JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
di RUMAH BERSALIN XXXXXXXXX

Disusun Guna Memenuhi tUGAS Bayi Baru Lahir 
 



Disusun Oleh :
RENNY WINDA R
nim

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MADIUN
2011

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.”A” Usia 1 Jam Jenis Kelamin Laki-Laki di Rumah Bersalin xxxxxxxxxx Disusun Guna Memenuhi TUGAS Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dan  telah disahkan pada        :
Hari                 :  Senin
Tanggal           : 5 Juni 2011
Telah disetujui pada 5 Juni 2011,
Mengetahui,
Dosen Pembimbing,


NAMA DOSEN
NBM
Pembimbing Lahan,


NAMA DOSEN

Direktur Utama Akademi Kebidanan
xxxxxxxxx


NAMA DOSEN



Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, karena kami masih diberi kesehatan dan menyelesaikan Target Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.”A” Usia 1 Jam Jenis Kelamin Laki-Laki di Rumah Bersalin Al-Hasanah Madiun. Memenuhi Laporan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir. Penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1.    Ibu Rumpiati, Amd.Keb, SST, MPH selaku direktur Akbid Muhammadiyah Madiun.
2.    Ibu. Rury Nurulita Sari, SST selaku dosen pengajar Asuhan Neonatal
3.    Ibu.Sundari, SST selaku dosen pengajar Asuhan Neonatal
4.    Baruatun, SST selaku dosen pengajar Asuhan Neonatal
5.    Eny Pemilu Kusparlina, SKM selaku dosen Pembimbing Asuhan Kebidanan akbid Muhammadiyah Madiun.
6.    Seluruh Dosen Akademi Kebidanan Muhammadiyah Madiun yang memberikan pengetahuan kebidanan.
7.    Orang tua yang selalu memberikan dukungan.
Penyusun menyadari adanya keterbatasan waktu dan tenaga serta kemampuan, sehingga masih banyak kesalahan pada makalah Asuhan Kebidanan ini, untuk itu penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, pembaca dan berbagai pihak.

Madiun, 06 Juni 2011


Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................. 1
B.    Tujuan........................................................................................................... 2
1.    Umum...................................................................................................... 2
2.    Khusus..................................................................................................... 2
C.    Manfaat........................................................................................................ 2
1.   Bagi Penulis............................................................................................. 2
2.   Bagi Lembaga.......................................................................................... 3
3.   Bagi Klien................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................. 4
A.    Pengertian..................................................................................................... 4
B.    Pembahasan Teori......................................................................................... 4
1.   Ciri-ciri bayi normal................................................................................. 4
2.   Fisiologi Neonatus................................................................................... 5
3.   Perubahan Fisiologis Bayi Baru Lahir..................................................... 7
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................ 10
I.            PENGKAJIAN DATA......................................................................... 10
A.  DATA SUBYEKTIF.......................................................................... 10
B.  DATA OBYEKTIF............................................................................ 13
II.         INTERPRETASI DATA...................................................................... 16
III.      DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI........... 16
IV.      IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI  19
V.         MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH.............. 19
VI.      IMPLEMENTASI................................................................................. 20
VII.   EVALUASI............................................................................................ 21
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN................................................................. 23
A.    SIMPULAN.............................................................................................. 23
B.    SARAN..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 Angka Kematian (AKI) di Indonesia masih berada pada 307 per 100.000 kelahiran hidup. Demikian pula Angka Kematian Bayi (AKB) masih berada 20 per 1000 kelahiran hidup. Target yang di harapkan tahun 2010 ini 125 per 1000 kelahiran hidup penyebab langsung kematian ibu adalah perinatal antara lain komplikaasi kehamilan, persalinan dan nifas yang tidak tertangani secara dini. (Hidayat, 2009:126)
Untuk itu adanya program pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB, tenaga kesehatan khususnya bidan dalam hal ini harus memperhatikan Manajemen bayi baru lahir sesuai prosedur. Menurut buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (Sastrawinata, 2007 : 132) : penelitiaan telah menunjukan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan, kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan , bahkan kematian.
Pemeriksaan bayi meliputi : Penilaian keadaan bayi sering disebut Apgar, Recusitasi identifikasi, talipusat, perawatan mata, pemeliharaan kulit, defekasi dan mictice, ikterus neonatorum, kehilangan berat badan, minumnya bayi dan rooming-in. (sastrawinata, 1983 : 332-337). Selain itu dalam Buku Ilmu kebidanan juga menyebutkan pemeriksaan bayi untuk melengkapi penilaian keadaan bayi di buku obsetri fisiologi yaitu: Pengaturan suhu, IMD, Pelabelan, profilaksi mata, pemberian vitamin K, pengukuran panjang dan berat badan, memandikan bayi. (Wiknjosastro, 2008 : 217).
Untuk itu seorang bidan harus mempersiapkan tempat kelahiran sesuai prosedur dan melaksanakan manajemen  bayi baru lahir dan penanganan yang tepat terhadap kemungkinan kelainan ataupun kegawatdaruratan penanganan bayi baru lahir.

B.  Tujuan
1.      Umum
a.       Memahami manajemen bayi baru lahir sebagai upaya menata laksana secara tepat dan adekuat. (Saifuddin, 2008 : 367).
b.      Memelihara keadaan bayi baru lahir sehingga bayi dapat bertahan dan tetap sehat.
2.      Khusus
a.       Menurut (Saifuddin, 2008 : 367) :
1)   Mengatur dan mempertahankan suhu bayi pada tingkat yang normal.
2)   Mengetahui cara dan manfaat Inisiasi Menyusui Dini.
3)   Memahami memotong, mengikat, dan merawat.
4)   Pentingnya pemberian vitamin K.
5)   Memandikan bayi secara benar.
b.      Mampu melaksanakan manajemen baru lahir pada bayi.
c.       Mampu meMengkaji dan menganalisis data
d.      Mampu mengidentifikasi diagnosa kebidanan pada BBL normal serta menentukan prioritas masalah.
e.       Mampu mengatasi masalah potensial yang akan timbul pada Bayi Baru Lahir Normal
f.       Mampu memberikan kebutuhan segera pada Bayi Baru Lahir Normal
g.      Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal
h.      Mampu melaksanakan rencana yang dibuat serta mampu mengevaluasinya.
C.  Manfaat
1.      Bagi Penulis
a.       Meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan bayi baru lahir.
b.      Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan mempraktekanya dalam asuhan sesungguhnya di lapangan.
2.      Bagi Lembaga
Memberikan tambahan referensi serta bahan acuan dalam penyusunan asuhan kebidanan pada masa yang akan datang khusunya asuhan kebidanan bayi baru lahir.
3.      Bagi Klien
a.       Dapat dijadikan acuan perawatan bayi sesuai arahan tenaga medis.
b.      Memberikan informasi tentang perawatan bayi baru lahir.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.  Pengertian
BBL atau Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru mengalami proses kelahiran harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke dalam kehidupan extra uterin sampai berusia 1 bulan (14 minggu).
(Soethiningsih 2000 : 4).
Selain itu definisi lain dari Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.
(Nelson, 1999 : 535).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sanpai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. (Pusdiknakes, 1993 : 69).
B.  Pembahasan Teori
1.    Ciri – ciri bayi normal
                  a.     BB                            : 2500 – 4000 gram
                  b.     Panjang baan lahir     : 48 – 50 cm
                  c.     Lingkar dada            : 30 – 38 cm
                 d.     Lingkar kepala           : 33 – 35 cm
                  e.     Bunyi jantung dalam menit pertama ± 180x / menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40x/menit.
                   f.     Pernafasan pada menit pertama ± 80x / menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40x/menit.
                  g.     Kulit kemerahan dan licin karena jaringan subcutan membentuk dan meliputi vercic ceseosa
                  h.     Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala sudah sempurna
                    i.     Kuku sudah agak panjang dan lemas
                    j.     Genetalia
1)        Perempuan        : Labia mayor menutup labia minor.
2)        Laki – laki         : Testis sudah turun ke scrotum.
                  k.     Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
                    l.     reflek moro sudah baik
                m.     gerak reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu berada di atas telapak tangannya bayi akan menggenggam / adanya gerakan reflek.
                  n.     Eliminasi baik, urin dan meconium akan keluar dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan (Pusdiknakes, 1993 : 69)
2.    FISIOLOGIS NEONATUS
Adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus.
(Nelson, 1994 ; 41)
a.       Sistem Pernafasan
(1)             Perkembangan Sistem Pulmoner
Umur Kehamilan
Perkembangan
24 hari
24 – 26 hari
6 minggu
12 minggu
16 minggu
24 minggu
28 minggu
34 – 36 minggu
Bakal paru – paru terbentuk
Dua bronchi membesar
Dibentuk segmen bronkus
Differensial Lobus
Dibentuk Bronkiolus
Dibentuk Alveolus
Dibentuk Surfaktan
Maturasi Struktur
(2)   Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui placenta, setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat dipotong). Tekanan mekanis pernafasan pertama akibat adanya :
a.    Tekanan mekamik pada thorak sewaktu melewati jalan lahir
b.   penurunan tekanan oksigen dan kenaikan karbondioksida merangsang (chemoresptor pada sinus carotis)
c.    rangsangan dingin di daerah muka
(3)   Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan alveoli selain adanya surfactant adalah menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan menjerit sehingga oksigen tertinggal di dalam.
b.      Jantung dan Sirkulasi Darah
Didalam rahim darah kaya dan nutrisi dari placenta masuk ke dalam tubuh janin, melalui umbilicus. Sebagian besar masuk ke dalam cava inferior melalui ductus venosus aranti. Darah yang sel-seI tubuh miskin oksigen serta penuh sisa pembakaran akan dialirkan ke placenta melalui arteri umbilicus dan seterusnya.
c.       Sistem Saluran Pernafasan.
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorbsi air terjadi melalui mucosa seluruh saluran pencernaan. Janin minum air ketuban dibuktikan dengan adanya mekonium.
d.      Hepar
Pada kehamilan 4 bulan hepar mempunyai peranan metabolisme hidrat arang dan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D sudah tersimpan di hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan dan scaera setelah bayi lahir masih dalam keadaan imatur.
e.       Metabolisme.
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnva, luas permukaan neonatus lebih besar dari pada orang dewasa,
f.       Produksi Panas.
Apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian suhu yaitu dengan cara pembakaran cadangan lemak yang memberikan lebih banyak energi dari pada lemak biasa. Ketahanan tubuh dipengaruhi oleh suhu tubuh bayi, umur kehamilan dan berat badan bayi

g.      Kelanjar Endokrin
ada neonatus kadang – kadang hormone yang didapatkan dari ibu masih berfungsi, pengaruhnya dapat dilihat misalnya pembesaran kelenjar air susu pada bayi laki-laki ataupun perempuan kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan.
h.      Keseimbangan air dan fungsi ginjal
Tubuh neonatus mengandung relative banyak air dan kadar natrium relative lebih besar dari pada kalium, baru berumur 3 hari ginjalnya barulah mulai memproses air yang didapat setelah lahir.
i.        Susunan Syaraf
Pada triwulan terakhir hubungan antara syaraf dan fungsi otot – otot menjadi lebih sempurna sehingga janin yang dilahirkan > 32 minggu dapat hidup di luar kandungan.
j.        Imunologi
Hanya terdapat imunologi gamaglobin, dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Imunologi gamaglobin pada janin berasal dari ibunya melalui placenta.
3.    PERUBAHAN FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Sebagai akibat perubahan lingkungan dan kehidupan intrauterine ke extra uterin, bayi menerima rangsangan yang bersifat extra uterin, bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanis dan teknik.
a.    Gangguan metabolic karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula tali pusat yang 65 mg/100ml akan menurun menguasai 50 mg / 100 ml. energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120/100 ml. bila sesuatu hal perubahan glukosa menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan pada metabolisme asam lemak yang tidak memenuhi kebutuhan neonatus, maka bayi dan ibu yang menderita DM. (Pusdiknakes WHO, 2003 : 10)
b.    Gangguan Suhu Tubuh
Sesudah bayi lahir ia berada ditempat yang suhunya lebih rendah dari uterus dan dalam keadaan basah. Bila dibiarkan dalam suhu kamar 25°C maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi konveksi dan radiasi sebanyak 220 kalori/ka 88/menit, sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya seper sepuluhnya. Hal ini akan menyebabkan penurunan suhu sebanyak 20°C dalm waktu I5 menit. Kejadian ini berbahaya untuk neonatus terutama untuk BBLR dan bayi asfiksia, karena mereka tidak sanggup mengimbangi penurunan suhu tersebut dengan vasocontriksi, insulasi dan produksi panas yang dibuat sendiri. Akibat suhu tubuh yang rendah metabolisme jaringan akan meninggi asidosis metabolic menjadi bertambah, sehingga kebutuhan O2 meningkat. Hipotermi ini dapat menyebabkan hipoglikemi.
( Pusdiknakes WHO, 2003 10 )
c.    Perubahan Sistem Pernafasan
Pernafasan normal pada neonatus pertama kali 30 detik sesudah kelahiran. Pernafasan ini tarjadi akibat adanya aktivitas normal dari SSp dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnva.
d.   Perubahan Sistem Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru-paru tekanan O­2 dalam alveoli meningkat dan tekanan O2 menurun. Hal ini mengakibatkan aliran darah ke paru-paru ductus arteriosus botali tertutup. Dengan dipotongnya tali pusat arteri, vena umbilicus menciut. Aliran darah dari foramen oval ke atrium kiri terhenti, paru-paru mulai berfungsi dengan masuknya udara dari paru-paru ke atrium kiri.
e.    Sistem Gastrointestinal
Setelah lahir, janin cukup bulan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumooh dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas kurang dari 30 cc untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersama dengan tumbuhannua bayi batu lahir. Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI.
(Pusdiknakes WHO, 2003 : 10)

BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Masuk    :    06 Februari 2011                       Pukul              :    13.45 WIB
Tempat                :    RB. xxxxxxxxxxx                     No. Register   :    3.02.11
I.     PENGKAJIAN DATA
Tanggal           :    06 Februari 2011                       Pukul              :    18.45 WIB
A.  DATA SUBYEKTIF
1.    a. Identitas Pasien      :
Nama bayi             :    By. Ny.”A”
Umur bayi              :    1 Jam
Tanggal lahir          :    06 Februari 2011
Jenis kelamin         :    Laki-laki
b.    Identitas orang tua :
Ibu
Ayah
Nama
:
Ny. “A”
Nama
:
Tn. “F”
Umur
:
24 tahun
Umur
:
26 tahun
Agama
:
Islam
Agama
:
Islam
Suku/ Bangsa
:
Jawa
Suku/ Bangsa
:
Jawa
Pendidikan
:
SMA
Pendidikan
:
SMA
Pekerjaan
:
IRT
Pekerjaan
:
Pelayan
Penghasilan
:
-
Penghasilan
:
700.000/bulan
Alamat rumah
:
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
2.    Keluhan utama pada waktu  masuk / alasan  kunjungan  :
Tidak ada

3.    Data Kebidanan
a.    Riwayat Antenatal/ ANC    :      
1)   TM I                                : 1x
a)   Keluhan                      : Mual muntah
b)   Penyuluhan                 : Menjelaskan penyebab mual muntah dan  cara meringankan mual muntah.
c)   Terapi                          : Vitamin B6 dan Fe
d)  Pemberi terapi             : Bidan desa
2)   TM II                              : 2x
a)   Keluhan                      : Susah tidur
b)  Penyuluhan                 :
(1) Menjelaskan penyebab dan memberikan terapi.
(2) Menjelaskan pemberian TT.
(3) Memberikan penyuluhan Nutrisi dan perseonal hygiene.
c)   Terapi                          : Suntik TT, Kalk, Fe.
d)  Pemberi terapi             : Bidan desa
3)   TM III                             :    3x
a)   Keluhan                      :    Nyeri punggung bagian bawah
b)  Penyuluhan                 :    Cara mengatasi nyeri punggung
                                       Persiapan persalinan
                                       Tanda bahaya persalinan
                                       Nutrisi
                                       KB
c)   Terapi                          :    Fe,
d)  Pemberi terapi             :    Bidan RB. AL-Hasanah
4)   HPHT                              :    08 Mei 2010
                                             15 Februari 2011

5)   Kebiasaan saat hamil       :   
a)    Makan                      :    Nasi 1 piring, lauk, sayur dan buah
b)   Minum                      :    8-9 gelas air putihdan 1 gelas susu.
c)    Obat-obatan/jamu    :    tidak ada
d)   Merokok                   :    tidak
e)    Lainya                      :    -
b.    Riwayat Antenatal                :
Ibu datang ke RB. Al- Hasanah pukul 13.45 dengan keluan kenceng-kenceng. Lama kala I 4 jam, lama kala II 1 jam, lama kala III 30 menit, perdarahan ± 100 cc, tidak terjadi penyulit dan tidak ada kelaianan selama persalinan Persalinan spontan belakang kepala, pukul 17.13 WIB, BB 2700 gram, PB 47 cm.
c.    Riwayat Post Natal              :
Ibu mengatakan anaknya lahir laki-laki, menangis kuat dan tidak ada kecacatan.
4.    Data Kesehatan Bayi             :
a.    Antropometri         :
PB
:
47 cm
Lika
:
35cm
BB
:
2700 gram
Lida
:
34cm
b.    Apgar Score :

Keterangan
Nilai
Warna Kulit/ Apperance
Warna kulit tubuh, tangan, dan kaki normal merah muda, tidak ada sianosis
2
Denyut jantung/ Pulse
110x/ menit
2
Respons refleks/ Grimace
Meringis / menangis saat stimulasi nafas
2
Tonus otot/Activity
Bergerak sedikit
1
Persnafasan/ Respiration
Menangis, pernapasan baik dan teratur
2
Keterangan : bayi dalam keadaan baik
9
c.    Kebutuhan Dasar Bayi :
1)   Nutrisi                    :
a)   Makan               : PASI
b)   Minum               : PASI
c)   Banyaknya        : 30cc
2)   Eliminasi
a)   BAB                  :-
b)   BAK                  :-
3)   Pola tidur               :-
4)   Personal hygiene    :-
5)   Aktifitas                 : gerak otot dan menangis kuat
5.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang sedang menderita penyakit menurun dan menular yaitu batuk lama tidak sembuh (TBC) penyakit kuning (hepatitis), jantung berdebar-debar (jantung), sering makan, minum, kencing (DM) darah tinggi, sifulis (kencing nanah).
6.    Riwayat psikososial dan spiritual
Ibu mengatakan dari pihak suami ataupun keluarganya sangat mengharapkan kelahiran anak tersebut. Suami memberikan dukungan emosional yang baik sehingga ibu sehingga ibu dapat menjalani proses persalinan dengan baik. Suami senantiasa mengajak dirinya berdoa demi keselamatan bayi.
B.  DATA OBYEKTIF
1      Pemeriksaan umum
a.    Kesadaran              :    sadar aktif, menangis kuat, tidur tenang.
b.    TTV
Suhu                       :    37 °C
Nadi                       :    110 ×/menit
Respirasi                :    120×/menit

c.    Antropometri
PB                               :          47 cm
BB                          :    2700 gr
LIKA                     :    35 cm
LIDA                     :    34 cm
Lila                         :    9 cm
Sirkumferentia fronto occipitalis                 :  34 cm
Sirkumferentia mento accipitalis                 :  35 cm
Sirkumferentia suboccipito bregmatika       :  32 cm
Diameter suboccipito bregmatika                :  9,5 cm
Diameter suboccipito frontalis                    :  11 cm
Diameter fronto occipitalis                          :  12,00 cm
Diameter mento occipitalis                          :  13,5 cm
Diameter submento bregmatika                  :  9,5 cm
Diameter Biparietalis                                   :  9,0 cm
Diameter Bitemporalis                                :  8 cm

Apgar Score :

Keterangan
Nilai
Warna Kulit/ Apperance
Warna kulit tubuh, tangan, dan kaki normal merah muda, tidak ada sianosis
2
Denyut jantung/ Pulse
110x/ menit
2
Respons refleks/ Grimace
Meringis / menangis saat stimulasi nafas
2
Tonus otot/Activity
Bergerak sedikit
1
Persnafasan/ Respiration
Menangis, pernapasan baik dan teratur
2
Keterangan : bayi dalam keadaan baik
9


d.   Pemeriksaan fisik :
Kepala                    : 
Inspeksi                  :  rambut hitam, sudah timbul di seluruh kepala.
Palpasi                    :  tidak terdapat caput succedaneum, sutura melebar, tidak terdapat moulage,
Mata                       : 
Inspeksi                  :  simetris, tidak ada pus, bersih, tidak ada perdarahan konjungtiva, tidak icterus, reflek mata positif.
Hidung                   : 
Inspeksi                  :  bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga                   : 
Inspeksi                  :  simetris, normal, tidak ada kelainan daun telinga, tidak mengeluarkan cairan.
Leher                      : 
Inspeksi                  :  tidak terdapat pembengkakan
Palpasi                    :  tidak ada benjolan di leher (vena jugularis dan kelenjar tiroid)
Dada                      : 
Inspeksi                  :  simetris, tidak ada tarikan otot intercostae,
Auskultasi              :  tidak ada wheezing, ronchi.
Palpasi                    :  bentuk thorax normal
Abdomen               : 
Inspeksi                  :  bentuk simetris, tali pusat terbungkus kasa steril
Palpasi                    :  tidak ada nyeri tekan
Auskultasi              :  suara bising usus normal
Tali pusat               : 
Inspeksi                  :  salae warton belum menciut, pada bekas potongan tali pusat terbungkus kasa strie. Tidak ada perdarahan dan hernia.

Genetalia                :  testes sudah turun
Anus                      :  lubang anus Å.           
Ekstremitas            : 
Inspeksi                  :  Atas→ tidak ada sindaktili dan polidaktili, tidak ada fraktur.
                                  Bawah →simetris, tidak ada pesvarus dan valgus, tidak ada polidaktili dan sindaktili, tidak terdapat fraktur.
2        Reflek pada bayi
a.      Suckling       = + (Reflek menghisap pada bayi)
b.      Rooting        = + (Bayi mencari saat tangan di dekatkan di pipi)   
c.      Swallowing  = + (Reflek menelan pada bayi)
d.     Graps            = + (Reflek menggenggam pada bayi)
e.      Moro                        = + (Reflek gerak apabila diberi rangsangan : kaget)
f.Tonic neck       = + (Reflek ekstensi saat ditolehkan)
3        Status kesehatan bayi :
a.    Air ketuban jernih
b.    Bayi menangis spontan
c.    Warna kulit kemerahan
d.   Tonus otot bayi cukup
e.    Kehamilan cukup bulan
II.  INTERPRESTASI DATA
Tanggal           :    06 Februari 2011                       Pukul              :    18.45 WIB
DX
:
Bayi Ny “A”, Laki-laki, aterm, lahir jam 13.13 WIB, BBL: 2700 gram, PBL : 47 cm, LIDA : 34cm LIKA :35cm, nilai APGAR 9, Kelainan(-), lahir normal belakang kepala, tangis kuat, gerak aktif, keadaan umum baik, prognosa baik.
DS
:
-
DO        :

1      Pemeriksaan umum
a.    Kesadaran              :    sadar aktif, menangis kuat, tidur tenang.
b.    TTV
Suhu                       :    37 °C
Nadi                       :    110 ×/menit
Respirasi                :    120×/menit
c.    Antropometri
PB                               :          47 cm
BB                          :    2700 gr
LIKA                     :    35 cm
LIDA                     :    34 cm
Lila                         :    9 cm
Sirkumferentia fronto occipitalis                 :  34 cm
Sirkumferentia mento accipitalis                 :  35 cm
Sirkumferentia suboccipito bregmatika       :  32 cm
Diameter suboccipito bregmatika                :  9,5 cm
Diameter suboccipito frontalis                    :  11 cm
Diameter fronto occipitalis                          :  12,00 cm
Diameter mento occipitalis                          :  13,5 cm
Diameter submento bregmatika                  :  9,5 cm
Diameter Biparietalis                                   :  9,0 cm
Diameter Bitemporalis                                :  8 cm
Apgar Score :

Keterangan
Nilai
Warna Kulit/ Apperance
Warna kulit tubuh, tangan, dan kaki normal merah muda, tidak ada sianosis
2
Denyut jantung/ Pulse
110x/ menit
2
Respons refleks/ Grimace
Meringis / menangis saat stimulasi nafas
2
Tonus otot/Activity
Bergerak sedikit
1
Persnafasan/ Respiration
Menangis, pernapasan baik dan teratur
2
Keterangan : bayi dalam keadaan baik
9
d.   Pemeriksaan fisik :
Kepala                    :
Inspeksi                  :  tidak terdapat moulage, rambut sudah timbuh di seluruh kepala.
Palpasi                    :  tidak terdapat caput succedaneum, sutura melebar.
Mata                       :  simetris, tidak ada pus, bersih, tidak ada perdarahan konjungtiva, tidak icterus, reflek mata positif.
Hidung                   :  bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga                   :  simetris, normal, tidak ada kelainan daun telinga, tidak mengeluarkan cairan.
Leher                      :  tidak terdapat pembengkakan/benjolan di leher, tulang belakang.
Dada                      :  simetris, tidak ada tarikan otot intercostae, tidak ada wheezing, ronchi.
Abdomen               :  tidak kembung, tidak buncit.
Tali pusat               :  salae warton belum menciut, pada bekas potongan tali pusat terbungkus kasa strie. Tidak ada perdarahan dan hernia.
Genetalia                :  testes sudah turun
Anus                      :  lubang anus Å.           
Ekstremitas            :  Atas→ tidak ada sindaktili dan polidaktili, tidak ada fraktur.
                                  Bawah →simetris, tidak ada pesvarus dan valgus, tidak ada polidaktili dan sindaktili, tidak terdapat fraktur.
2        Reflek pada bayi
g.      Suckling       = +
h.      Rooting        = +
i. Swallowing     = +
j. Graps   = +
k.      Moro                        = +
l. Tonic neck       = +
DS                 :
Kebutuhan     : Manajemen bayi baru lahir
III.   DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI
Tidak ada
IV.   IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Tidak ada
V.      MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Tanggal         :    06 Februari 2011                       Pukul              :    18.45 WIB
Tujuan
:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 jam, di harapkan bayi dalam keadaan baik.
Kriteria
:
TTV dalam batas normal
K/U : Baik
S : 36,5°C – 37,5°C
N : 120-140x/menit
R :  40-60x/menit
Warna kulit kemerahan
Bayi tidak cyanosis, ikterus
Reflek hisap kuat
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat (kering, basah, tidak bau, tidak panas)
Inetvensi :
1.    Jaga kehangatan pada bayi setelah dibersihkan dari cairan amnion.
R/ Agar bayi terhindar dari hipotermi
2.    Bersihkan jalan nafas segera setelah lahir
R/ Agar jalan nafas bebas ari lendir

3.    Potong dan ikat tali pusat
R/ Beradaptasi dari nutrisi menjadi ASI
4.    Lakukan IMD
R/ Kontak langsung dengan kulit ibu sehinga menimbulkan kontak batin antara ibu dan bayi
5.    Berikan salep mata antibiotik
R/ Pencegahan infeksi pada mata
6.    Berikan vit. K injeksi
7.    Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml IM
R/ memberikan kekebalan agar tidak terkena Hepatitis
8.    Mandikan bayi setelah 6 jam
R/ Agar bayi tidak hipotermi
9.    Anjurkan pemberian ASI tanpa jadwal
R/ Agar bayi mendapatnutrisi dan kolostrum sehingga daya tahan bayi didapat secara alamami dari air susu
VI.   IMPLEMENTASI
Tanggal         :    06 Februari 2011                       Pukul              :    18.45 WIB
1.    Menjaga kehangatan pada bayi setelah dibersihkan dari cairan amnion :
a.    Mengeringkan bayi dengan handuk kering
b.    Mengganti popok atau baju ketika baju basah karena BAB/ BAK
c.    Tidak memberikan kontak langsung dengan benda yang menimbulkan hipotermi.
2.    Membersihkan jalan nafas segera setelah lahir.
a.    Lakukan resusitasi.
b.    Awali dengan menghisap bagian hidung.
c.    Lanjutkan dengan menghisap pada bagian mulut
d.   Lakukan secara cermat sehingga jalan nafas normal
3.    Melakukan IMD
a.    Meletakan bayi pada perut ibu
b.    Memberikan duk/ selimut saat IMD
c.    Memegangi bayi pada perut ibu
d.   Melihat Rooting reflek dan suckling reflek
4.    Memberikan salep mata antibiotik terasiklin 1%
5.    Memberikan vit. K injeksi
6.    Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml IM
7.    Memandikan bayi setelah 6 jam
8.    Menganjurkan pemberian ASI tanpa jadwal
VII.EVALUASI
S
:
-

O
:
1        K/U : Baik, Nafas teratur
2        TTV dalam batas normal
S : 37°C
N : 110 x/menit
R :  120 x/menit
3        Warna kulit kemerahan terdapat lemak sub cutan tipis rambut lanugo sedikit.
4        Reflek hisap kuat
5        Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat (kering, basah, tidak bau, tidak panas)
6        Tali pusat masih basah, bersih, terbungkus kasa alkohol

A
:
Bayi Ny “A”, Laki-laki, aterm, lahir jam 13.13 WIB, BBL: 2700 gram, PBL : 47 cm, LIDA : 34cm LIKA :35cm, nilai APGAR 9, Kelainan(-), lahir normal belakang kepala, tangis kuat, gerak aktif, keadaan umum baik, prognosa baik.


P
:
Lanjutan rencana yang ada:
1.Perawatan tali pusat
2.Bungkus bayi dengan kain kering (hangat) dan bersih
3.Mandikan bayi setelah 6 jam
4.Beri ASI sedini mungkin
5.Beri penyuluhan pada ibu tentang: ASI eksklusif


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A.  SIMPULAN
 DISIMPULKAN SENDIRI

B.  SARAN
 BUAT LEMBAGA, LAHAN DAN PENULIS SLANJUTNYA


DAFTAR PUSTAKA
CARI DI BUKU" BAWAH INI YA
 Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga., Asuhan Keperawatan Perinatal, EGC. Asuhan Persalinan Normal, Sinopsis Obstetri. EGC.  Asuhan Kesehatan Pada Bayi dan AnakObstetri Fisiologi. UNPAID  Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Ilmu Kebidanan. Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal,Dasar-dasar Keperawatan MaternitasTumbuh Kembang Anak. EGC.